Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan
Indonesia perlu lebih banyak belajar dari India, khususnya di bidang teknologi,
pendidikan, maupun industrialisasi.
"Mereka
memang mempunyai kapasitas dalam bidang itu dan sudah diakui dunia. Kita harus
belajar dari mereka," ujar Gita usai membuka pameran bisnis India di Balai
Kartini, Jakarta, Selasa.
Begitu juga
dalam industrialisasi, lanjut dia, India lebih maju daripada Indonesia. Bahkan,
India mau membantu Indonesia dalam bidang-bidang tersebut. Saat ini,
perekonomian India masuk ke dalam 10 negara terbesar ekonomi dunia.
"India
dan Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan cukup pesat di Asia dan bisa
menjadi pemimpin," ujar dia.
Menurut
Gita, kerja sama antara kedua negara sebenarnya sudah berlangsung sejak lama,
terbukti pengaruh India di candi terbesar di dunia, Borobudur. Kemudian pada
milenium kedua hubungan dagang pada masa Kerajaan Majapahit dan dilanjutkan
pada masa kolonialisme.
"Pemimpin
Indonesia Soekarno dan pemimpin India Jawaharlal Nehru memprakasai Konferensi
Asia-Afrika," tambah dia.
Menteri
Perdagangan dan Industri India Anand Sharma mengatakan bahwa negaranya
mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam teknologi dan pendidikan.
"Pendidikan
dan teknologi sangat berpengaruh pada masa yang akan datang dan menjadi
kekuatan baru," kata Anand.
Dalam
beberapa tahun terakhir, kata dia, India menjadi tujuan bagi mahasiswa
Indonesia dalam melanjutkan pendidikan karena banyaknya universitas terbaik di
dunia yang ada di negara itu dan biaya relatif murah.
Menurut Duta
Besar Indonesia untuk India Andi Ghalib mengatakan bahwa keunggulan pendidikan
dibuktikan dengan banyaknya para sarjana India menempati posisi penting di
perusahaan-perusahaan kelas dunia dan berdaya saing tinggi serta tangguh. (rr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar