Pengikut

Rabu, 04 April 2012

GIS


BAB IV
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
4.1 KONSEP DASAR SIG
Era komunikasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan
keputusan dan penyebaran informasi. Data yang mempresentasikan „dunia nyata“ dapat
disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk yang lebih
sederhana dan sesuai dengan kebutuhan. Pemahaman dunia nyata (Gb. 4.1) akan semakin
baik jika proses manipulasi dan presentasi data yang direlasikan dengan lokasi geografi di
permukaan bumi telah dimengerti.
Gb.4.1 Model dunia nyata
Sejak 1970-an, telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk
menangani masalah-masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan
bentuk. Masalah-masalah tersebut mencakup:
a. Pengorganisasian data dan informasi
b. Menempatkan informasi pada lokasi tertentu
c. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi kterhubungan satu sama lainnya
(koneksi), beserta analisa spasialnya.
Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalah di atas adalah SIG, sistem
informasi geografis. Dalam beberapa literatur, SIG dipandang sebagai hasil perkawinan
antara sistem komputer kartografi (CAC), atau sistem komputer bidang perancangan (CAD)
dengan teknologi basis data (database).
Pada asalnya, data geografi hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis,
dan warna. Peta juga merupakan aset publik yang sangat berharga. Hasil survey
menunjukkan bahwa jumlah keuntungan dari penggunaan peta akan meningkat bbrp kali lipat
Bab IV „SIG“ Hal. 2/ 24
biaya produksi peta itu sendiri. Bila dibandingkan dengan peta itu sendiri, SIG memiliki
keunggulan tersembunyi (inherent), karena penyimpanan data dan pesentasinya dipisahkan
(Gb. 4.2). Dengan demikian data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk.
Gb.4.2 Ilustrasi pemisahan penyimpanan data dan presentasi di dalam SIG
4.2 DEFINISI
Definisi SIG selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi. Hal ini terlihat dengan
banyaknya definisi yang beredar. Selain itu, SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu
dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu, dan
berkembang denngan cepat. Beberapa definisi SIG:
(a).SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang
memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan informasi
spasial berikut data atributnya (data descriptif) dengan akurasi kartografi.
(b).SIG merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang
tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi.
(c).SIG adalah sistem yang mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu
mengintegrasikan deskripsi di lokasi dengan karakteristik fenomena yang
ditemukan di lokasi tsb.
4.3 SUB-SISTEM SIG
Suatu SIG menyediakan empat perangkat kemampuan untuk menangani data tereferensi
secara geografi, yakni: (1) Input, ( 2) Data Management, (3) Manipulation and Analysis, (4)
Output.
(a) Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan attribut
dari berbagai sumber. Bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan
format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG. dalam format
digital. Data tersebut mungkin dapat direkam (capture) baik dalam bentuk vaktor maupun
raster. Cara ini dapat dilakukan melalui pendigitalan manual, scanning, atau dari data digital
yang ada.
Land use Environmental Utilities
Data Geografi
(basisdata)
Jalan Administrasi Properties Topografi
PRESENTASI
BAGIAN
PENYIMPANAN
PRESENTASI
Batas
Batas
Bab IV „SIG“ Hal. 3/ 24
Gb.4.3 Subsistem SIG
Methoda Data Input:
1. Manual Digitizing (vector)
2. Scanning (raster)
3. Remote Sensing (raster)
4. Existing Digital Data (vector and/or raster)
Digital Base Maps (vector)
Databases
Interchange Data Formats: Untuk dapat menukarkan data spasal dan atribut antar berbagai tipe
SIG, pengembang perangkat lunak SIG telah menetapkan format pertukaran data spasial yang
di-standarisasi.
GIS/CAD System Interchange Format
ArcInfo E00 (filename.E00)
ArcView SHP (filename.SHP)
MapInfo MIF/MID (filename.MIF)
Intergraph DGN (filename.DGN)
AutoCAD DXF (filename.DXF)
(b) Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik
dalam bentuk softcopy (on-screen or electronic file) atau hardcopy (paper or film). Dalam
mempertimbangkan suatu SIG perlu untuk mengkaji kualitas, akurasi, dan mudah dalam
penggunaannya dalam menghasilkan output yang diinginkan. Umumnya sistem berbasiskan
vektor dapat menghasilkan peta yang berkualitas lebih tinggi dari pada sistem berbasiskan
raster.
Data Output Devices:
• Pen Plotters
• B/W & Color Printers
• Ink Jet Plotters
SIG
Data
Manipulation &
Analysis
Data Input Data Output
Data
Management
Bab IV „SIG“ Hal. 4/ 24
• Electrostatic Plotters
• Thermal Plotters
• Optical Film Writers
(c) Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata
sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-up-date dan di-edit.
Ada fungsi-fungsi yang dibentuk oleh SIG untuk menyimpan dan menerima data dari basis
data. Kemampuan ini sama seperti halnya dengan kamampuan yang disediakan oleh
perangkat lunak manajemen basis data. Data dimasukan ke dalam struktur data yang sudah
didefinisikan yang mungkin saling berhubungan atau tidak.
Basisdata Sederhana
Dalam bentuk sederhananya, suatu basis data dapat berupa table sederhana yang dapat
konstruksi dengan menggunakan perangkat lunak spreadsheet, seperti, Excel or Quattro Pro.
Suatu basis data sederhana juga secara umum dapat direferensikan sebagai ‘flat file’.
Komponen utama basis data ini adalah rows (or ‘records’), yang dalam hal ini
merepresentasikan berbagai sample yang telah dianalisa, dan columns (or ‘fields’), yang
menggambarkan atribut informasi pada setiap record.
Basisdata Relasional
Basis data relasional adalam lebih komplek dari basis data sederhana, dimana basisdata ini
meliputi table ganda (multiple tables) yang saling berhubungan. Tabel 1 dan 2 adalah tabel
yang saling berhubungan. Baris atas mengidentifikasi fields setiap record dalam tabel. Ada
satu common field untuk setiap tabel (MDIR_NUM). Field ini direferensikan sebagai “KEY”
atau “Primary field”.
Bab IV „SIG“ Hal. 5/ 24
(d). Data Manipulasi dan Analysis
Sub-sistem ini menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. SIG melakukan
manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Fungsi
analitis SIG secara umum dibagi kedalam dua bagian: analisis spasial dan non-spasial.
Analisis spasial memerlukan pengetahuan hubungan geografi antara data-data (points, lines,
and polygons) yang terdapat dalam SIG. sedangkan analisis non-spasial menggambarkan
suatu query dari database, sejenis fungsi dalam database management software. Fungsi
analisis dan manipulasi SIG dapat empat (4) katagori:
Manipulasi & Analisis SIG Fungsi
(a) Pemeliharaan dan analisis data
spasial
Format transformations i.e. DXF to ArcView
Geometric transformations i.e. map registration
Transformations between map projections
Spatial editing functions
(b) Pemeliharaan dan analisis data
non-spasial
Fungsi Editing atribut
Fungsi Query atribut
(c) Analisis terintegrasi dari data
spasial dan atribut
Overlay Operations
Neighbourhood Operations
Connectivity Functions
Retrieval, Classification, Measurement
(d) Pembentukan (formatting)
Output
Map Annotation
Text Labels
Texture Patterns and Line Styles
Graphic Symbols
Bab IV „SIG“ Hal. 6/ 24
Dari definisi diatas terlihat bahwa SIG diuraikan menjadi bbrp subsistem berikut:
Gb.4.4 Uraian subsistem SIG
4.4 KOMPONEN SIG
(1).Perangkat keras
􀃖 SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC, workstation,
hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang dalam jaringan
komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki media penyimpanan
(harddisk) yang besar, kapasitas memori (RAM) yang besar.
􀃖 SIG tidak terikat ketat terhadap karakteristik fisik perangkat keras ini, sehingga
keterbatasan memori pada PC (misalnya) bisa diatasi.
(2).Perangkat lunak
􀃖 SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana
basisdata sbg kunci utamanya.
􀃖 Setiap subsistem diatas diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak
yang terdiri dari bbrp modul (bisa mencapai ratusan modul program yang dapat
dieksekusi sendiri).
(3).Data dan Informasi Geografi
􀃖 SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
􀃖 Dengan cara meng-importnya dari perangkat lunak yang lain, maupun langsung
dengan cara men-digitasi data spasialnya dari peta dan memasukan data
atributnya dari tabel laporan dari keyboard.
Tabel
Laporan
Pengukuran
lapangan
Data digital lain
Peta Tematik,
topografi, dll)
Citra satelit
Foto udara, dll
Input
Storage
(database)
Retrieval
Processing
Output
Tabel
Peta
Laporan
Informasi
digital
DATA INPUT DATA MANAGEMENT
& MANIPULATION
DATA OUTPUT
Bab IV „SIG“ Hal. 7/ 24
Gb.4.5 Komponen SIG
(4).Manajemen
􀃖 Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik dan dikerjakan oleh
orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
Gb. 4.6 Biaya komponen SIG
4.4.1. Perangkat Keras
Perangkat keras yang mendukung analysis geogafi dan pemetaan tidak jauh berbeda dengan
perangkat keras lain yang digunakan untuk aplikasi lainnya. Perbedaannya (jika ada) terletak
pada kecenderungannya yang memerlukan perangkat (tambahan) yang dapat mendukung
presentasi grafik dengan resolusi dankecepatan yang tinggi, dan mendukung operasi-operasi
basis data yang cepat dengan volume data yang besar.
Bab IV „SIG“ Hal. 8/ 24
a. CPU: berbasiskan processor 32-bit iNtel
b. Storage. RAM min 32 Mb, HDD 1 Gb
c. Input devices: Keyboard, digitizer D-size 0.005” accuracy, scanner
d. Output device: monitor, printer
e. Peripheral lainnya, plotter, dll
4.4.2. Perangkat Lunak
Pada system computer modern, perangkat lunak yang digunakan tidak dapat berdiri sendiri,
tetapi terdiri dari beberapa lapis (layer). Model layer ini meliputi:
(a). sistem operasi
(b).program pendukung system (special system utilities)
(c). perangkat lunak aplikasi
Sistem operasi terdiri atas program-program yang mengawasi jalannya operasi sistem dan
mengendalikan komunikasi yang terjadi diantara perangkat keras yang terhubung ke sistem
komputer ybs. Sistem operasi meliputi program-program: untuk manajemen memori, akses
sistem, pengendalian komunikasi, pengolahan perintah, manajemen data dan file, dst.
Program pendukung sistem (special system utilities) dan program-program pendukungnya
terdiri dari compiler bahasa pemrograman. Hampir semua perangkat lunak SIG dituliskan
dengan menggunakan bahasa pemrogramman seperti assembler, Fortran, Basic, C, C++, dll.
• Device driver dalam SIG diperlukan untuk mendukung input dan output device,
seperti digitizer, printer, plotter, scanner, dll.
• Utility untuk back-up data
• Pustaka (library) fungsi dan prosedur merupakan bagian OS yang dimanfaatkan
oleh bahasa pemrogramman komputer untuk membuat aplikasi SIG.
Perangkat lunak aplikasi terdiri dari word processing, sphreadsheet, database, presentation,
dan aplikasi-aplikasi khusus lainnya seperti SIG.
Gb.4.7 Layer perangkat lunak
Perangkat lunak khusus aplikasi SIG sering digunakan untuk menjalankan tugas-tugas SIG.
Tersedia dalam bentuk paket perangkat lunak yang meliputi multi progam terintegrasi untuk
Perang
kat
keras
Special
system
utilities
System
operasi
Perangkat
lunak
aplikasi
Bab IV „SIG“ Hal. 9/ 24
mendukung kemampuan-kemampuan khusus untuk pemetaan, manajemen, dan analisi data
geografi. Perangkat lunak SIG secara konseptual terdiri dari 2 bagian: paket inti yang
digunakan untuk pemetaan dasar dan manajemen data, dan paket-paket aplikasi yang
terintegrasi dengan paket inti untuk menjalankan pemetaan khusus dan aplikasi analisis
geografi.
Pemilihan perangkat lunak SIG sangat bergantung pada sejumlah faktor, termasuk tujuantujuan
aplikasi, biaya pembelian dan pemeliharaan, kesiapan dan kemampuan personil
pengguna dan agen perangkat lunak ybs.
Standard umum perangkat lunak SIG yang direkomendasikan oleh WGIAC (Wyoming
Geograhic Information Advisory Council), antara lain:
(a). Sistem operasi : berbasiskan Window atau Unix
(b).Model data spasial: raster dan vektor, dengan prioritas tinggi pada model data
spasial.
(c). Basis data: jika menggunakan basisdata relational harus sesuai dengan standard SQL
(untuk standard aplikasi multiuser). Jika tidak menggunakan basisdata relational,
maka basisdata tsb harus mampu melakukan eksport/import dari basisdata relational
(SQL).
4.5 CARA KERJA SIG
SIG dapat merepresentasikan „real world“ (dunia nyata) diatas monitor computer
sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Tetapi SIG
memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas dari pada lembaran peta kertas. Peta merupakan
representasi grafis dari dunia nyata, objek-objek yang dipresentasikan diatas peta disebut
unsur peta atau map features (contoh sungai, taman, kebun, jalan, dll). Karena peta
mengorganisasikan unsur-unsu berdasarkan lokasi, peta sangat baik dalam memperlihatkan
hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. Contoh hubungan tersebut (Gb. 4.8),
sebagai berikut:
(a).Suatu gedung terletak di dalam wilayah kecamatan tertentu
(b).Jembatan melintas diatas suatu sungai
(c). Bangunan kuno bersebelahan dengan taman
Peta menggunakan titik, garis, dan poligon dalam merepresentasikan objek-objek dunia nyata.
Dalam gambar diatas, terlihat bahwa:
(a). Sungai ditampilkan sebagai poligon
(b).Jalan bebas hambatan digambarkan sebagai garis-garis
(c). Bangunan dipresentasikan sebagai poligon
Peta menggunakan simbol grafis dan warna untuk membantu dalam mengidentifikasi unsurunsur
berikut deskripsinya. Dari Gb diatas terlihat bahwa:
(a). sungai diwarnai biru
(b).taman atau kebun diwarnai hijau
(c). jalan bebas hambatan diwarnai merah
(d).jalan yang lebih kecil digambarkan dengan menggunakan garis-garis yang tipis
(e). bangunan digambarkan sebagai poligon
(f). label dan teks mengidentifikasi unsur-unsur peta dengan menggunakan nama-nama
unsur ybs.
Bab IV „SIG“ Hal. 10/ 24
Gb. 4.8 Contoh peta dan unsur-unsurnya
Skala peta menentukan ukuran dan bentuk representasi unsur-unsurnya. Makin meningkat
skala peta, makin besar ukuran unsur-unsunya.
(a). pada skala 1:250,000 atau skala yang lebih kecil lagi, suatu kota akan direpresentasikan
sebagai titik, sementara jalan dan sungai direpresentasikan sebagai garis-garis.
(b).Pada skala 1:25,000 atau skala yang lebih besar lagi, suatu kota akan direpresentasikan
sebagai poligon, sementara jalan dan sungai dapat direpresentesikan sebagai garis atau
poligon.
Gb.4.9 Contoh peta pada skala 1:250,000.
Bab IV „SIG“ Hal. 11/ 24
Gb.4.10 Contoh peta pada skala 1:25,000.
SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut dalam basis data.
Kemudian SIG membentuk dan menyimpannya di dalam tabel-tabel (relational). Setelah itu
SIG menghubungkan unsur-unsur diatas dengan tabel ybs. Misalnya untuk mencari rute
terpendek yang menghubungkan hotel „Mulia“ dengan hotel “Mawar M“ pada Gb 4.11 dapat
dilakukan dengan langkah sbb:
(a). Cari berbagai kombinasi jalan (segmen) yang menghubungkan kedua hotel tersebut
(b).Hitung masing-masing jarak (panjang jalan) akumulasinya
(c).Pilih rute yang dihasilkan dari kombinasi jalan yang memiliki jarak total terkecil
(terpendek)
Gb.4.11 Contoh relasi unsur peta dengan tabel-tabelnya.
SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam satuan
yang dikenal sebagai „layers“. Contoh layers: sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas
administrasi, hutan, dll. Kumpulan dari layers ini membentuk basis data SIG. Dengan
demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang penting dalam SIG – menentukan
efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.
Bab IV „SIG“ Hal. 12/ 24
Gb. 4.12 Layers, Tabel, dan basisdata SIG
4.6 KEMAMPUAN SIG
4.6.1. Pertanyaan Konseptual
Kemampuan SIG dapat dilihat dari kemampuannya dalam menjawab pertanyaan yang bersifat
konseptual berikut ini.
(1).What is at...?
(2).Where is it?
(3).What has changed since....?
(4).What spatial pattern exist...?
(5).What if...?
Pertanyaan (1) adalah mencari keterangan (atribut) atau deskripsi mengenai unsur peta yang
terdapat pada lokasi tertentu. Lokasi ini dapat dijelaskan dengan menggunakan berbagai cara.
Nama lokasi, kode lokasi (kode pos), atau referensi geografinya (koordinat).
Pertanyaan (2) adalah kebalikan dari (1), dan melakukan analisis spasial untuk menjawabnya.
Pertanyaan ini mengidentifikasi unsur peta yang deskripsinya ditentukan. SIG dapat
menentukan lokasi yang memenuhi bbrp syarat atau kriteria sekaligus. Misalnya SIG dapat
menentukan lokasi yang sesuai untuk pengembangan lokasi pemukiman pemduduk yang
memiliki bbrp persyaratan yang harus dipenuhi.
Pertanyaan (3) dapat melibatkan baik pertanyaan (1) maupun (2). Untuk menjawab (3) ini
diperlukan bbrp layer (data spasial) yang didapat dari bbrp kali pengamatan atau pengukuran
secara periodik. Unsur-unsur dalam setiap layer ini, kemudian dibandingkan satu sama lain
dengan unsur-unsur yang terdapat dalam layer yang lain dengan menggunakan fasilitas fungsi
Basisdata
spasial
Basisdata
Atribut
RELASI
DISIMPAN
Basisdata
SIG
Layers
Bab IV „SIG“ Hal. 13/ 24
analisis spasial maupun atribut. Hasil perbandingan ini adalah kecenderungan perubahan atau
trend spasial maupun atribut dai berbagai unsur peta.
Pertanyaan (4), juga melibatkan pertanyaan (1) dan (2). Pertanyaan ini lebih menekankan
pada keberadaan pola-pola yang terdapat di dalam data-data spasial (juga atribut) atau layers
suatu SIG.
Pertanyaan (5) berkenaan dengan masalah pemodelan di dalam SIG. Secara konsepsi,
pemodelan dalam SIG dapat diartikan sebagai penggunaan fungsi dasar manipulasi dan
analisis untuk menyelesaikan persoalan yang cukup komplek.
Kelima pertanyaan ini dapat dijawab oleh SIG.
4.6.2. Pertanyaan Tambahan
SIG juga memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan tambahan mengenai:
1. Representasi
2. Relasi antara representasi dgn penggunanya
3. Model dan struktur data
4. Tampilan data geografis
5. Analytical tools
Pertanyaan (1) bersumber dari karakteristik permukaan bumi yang sangat komplek. Dengan
demikian perancang SIG harus memutuskan bagaimana cara menangkap atau memasukan
fakta data dan informasi permukaan bumi, bagaimana merepresentasikannya di dalam sistem
digital, bagaimana sampling data, dan format apa yang akan digunakan.
Pertanyaan (2) mencakup konsep bagaimana orang berfikir mengenai bumi dan isinya,
bagaimana cara permukaan bumi dapat direpresentasikan oleh komputer hingga dapat mudah
dipahami oleh kabanyakan orang.
Pertanyaan (3), bagaimana SIG menyimpan repesentasi secara efektif dan efisien, bagaimana
memanggil informasi secara cepat, dan bagaimana berkomunikasi dengan sistem-sistem yang
lain.
Pertanyaan (4) berhubungan dengan pertanyaan bagaimana pengaruh metode-metode
tampilan terhadap penafsiran data geografi, bagaimana ilmu kartografi mendapatkan
keuntungan dari perkembangan sistem-sistem digital, dan bagaimana menilai keberhasilan
metode tampilan yang digunakan.
Pertanyaan (5), bagaimana intuisi manusia terhadap data spasial dan bagaimana
meningkatkannya dengan tools SIG, metode analsis apa yang diperlukan untuk mendukung
pengambilan keputusan dengan menggunakan SIG.
4.6.3 Dari Definisi
Kemampuan SIG yang diambil dari definisi SIG, antara lain:
(a).Memasukan dan mengumpulkan data geografi (spatial dan atribut)
(b).Mengintegrasikan data geografi (spasial dan atribut)
(c).Memeriksa, meng-update data geografi
(d).Menyimpan dan memanggil kembali data geografi
(e). Merepresentasikan atau menampilkan data geografi
(f). Mengelola data geografi
(g).Memanipulasi data geografi
(h).Menganalisa data geografi
(i). Menghasilkan keluaran (output) data geografi dalam bentuk-bentuk: peta
tematik (view dan layout), tabel, grafik, laporan, dst
Bab IV „SIG“ Hal. 14/ 24
4.6.4 Fungsi Analisis
Kemampuan SIG juga dapat dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya.
Secara umum, ada dua jenis fungsi analisis, yakni: fungsi analisis spasial dan fungsi analisis
atribut.
Fungsi analisis atribut terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan basisdata (DBMS) dan
perluasannya:
1. Operasi dasar basis data, mencakup:
a. membuat basis data baru
b. menghapus basis data
c. membuat table basis data
d. menghapus table basis data
e. mengisi dan menyisipkan data ke dalam table
f. membaca dan mencari data dari table basis data
g. mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam table basis data
h. menghapus data dari table basis data
i. membuat indeks untuk setiap table basis data
2. Perluasan operasi basisdata
a. membaca dan menulis basis data dalam system basisdata yang lain
b. dapat berkomunikasi dengan basisdata yang lain
c. dapat menggunakan bahasa basisdata standar SQL (structure query language)
d. operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin digunakan di dalam
system basis data.
Fungsi analisis spasial terdiri:
1. Klasifikasi – mengklasifikasi kembali data spasial (atribut) menjadi data spasial yang baru
dengan menggunakan kriteria tertentu. Misalnya dengan data spasial ketinggian permukaan
bumi (topografi), dapat diturunkan data spasial kemiringan.
2. Jaringan – fungsi ini menunjuk data spasial titik atau garis sebagai suatu jaringan yang
tidak terpisahkan. Fungsi ini sering digunakan di dalam bidang transportasi dan utility.
3. Overlay – fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang
menjadi masukannya. Misalnya untuk menghasilkan wilayah yang sesuai untuk budidaya
tanaman tertentu diperlukan data ketinggian permukaan bumi, kadar air tanah, dan jenis
tanah, maka fungsi ini akan dikenakan terhadap ketiga data spasial ini.
4. Buffering – fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon atau zone
dengan jarak tertentu dari data spasial masukannya. Misalnya data spasial titik akan
menghasilkan data spasial baru berupa lingkaran dengan titik di pusatnya.
5. 3D Analysis – fungsi ini terdiri atas sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi
data spasial dalam ruang 3 dimensi.
6. Digital image processing – fungsi ini dimiliki oleh SIG berbasiskan raster. Misalnya dalam
pengelolaan citra digital.
4.7 CONTOH APLIKASI SEDERHANA SIG
SIG merupakan sistem komputer yang sangat powerful baik dalam menangani masalah basis
data spasial (peta digital) maupun basis data non-spasial (atribut). Sistem ini merelokasikan
lokasi geografi (data spasial) dengan informasi deskripsinya (non-spasial), sehingga para
Bab IV „SIG“ Hal. 15/ 24
penggunananya dapat membuat peta (analog dan digital), dan menganalisa informasinya
dengan berbagai cara.
4.7.1. Informasi SIG dalam bentuk Tabel Basis Data
Tabel 4.2. Contoh daftar pelanggan yang terurut nama
4.7.2. Informasi SIG dalam Bentuk Layer Peta Digital
Dengan mengorganisasikan informasi seperti ini, peta-peta digital menjanjikan lokasi-lokasi
dimana objek-objek sesungguhnya berada di dunia nyata beserta hubungannnya satu sama
lain.
Gb. 4.13 Contoh lokasi-lokasi pelanggan.
4.7.3. Membuat Peta Tematik dengan SIG
Pada masa lalu, peta-peta bersifat statik dan hanya dapat dibuat oleh seorang Carthographer
yang mahir. Tetapi, dengan SIG setiap orang dapat membuat peta, dan kemudian merubah
atau memodifikasinya dengan cepat kapan saja. Selain itu, pengguna SIG juga dapat
mengulang proses pembuatan peta dengan akurasi yang tinggi. Sebagai contoh, para
pengguna SIG dapat membuat peta-peta benua Amerika selatan berdasarkan berbagai
informasi (tema) yang tersedia.
Bab IV „SIG“ Hal. 16/ 24
Gb.4.14 Peta Amerika Selatan Menurut Batas Politik (Administrasi)
Gb. 4.15 Peta Amerika Selatan Menurut data produksi pertanian
Gb. 4.16 Peta Amerika Selatan Menurut data populasi penduduk kota
Gb. 4.17 Peta Amerika Selatan Menurut tingkat pertumbuhan populasi penduduk kota
Bab IV „SIG“ Hal. 17/ 24
4.7.4. Visualisasi dan Analisa dengan SIG
Dengan SIG, pengguna dapat memvisualkan dan menganalisa suatu area studi berdasarkan
lokasi-lokasi unsur-unsur geografi tertentu, misalkan dalam menentukan lokasi terbaik untuk
bisnis baru sebuah supermarket. Lokasi ini dapat dianalisa dengan memperhatikan dan
memperhitungkan lokasi-lokasi para pelanggan (consumers atau clients), hingga dapat
menentukan tempat-tempat yang berpotensi untuk bisnis baru ini.
Gb. 4.18 Peta lokasi client dan sites potensi bisnis
Setelah dianalisa, pengguna dapat menentukan lokasi bisnis baru (supermarket) di lokasi yang
paling optimum (sesuai) dengan kriteria-kriteria yang ditentukan sendiri oleh penggunanya.
Gb. 4.19 Peta lokasi bisnis baru yang dipilih
4.7.5. Relasi, Pola, dan Trend dalam SIG
(a) Lokasi rawan kecelakaan lalulintas
Dengan SIG, pengguna dapat menyatakan relasi atau hubungan (relationship), pola (patern),
dan trend (kecenderungan). Seorang pakar jalan raya atau perencanaan perkotaan dapat
menampilkan segmen-segmen jalan mana saja, berdasarkan informasi kondisi segmensegmen
jalan tersebut, kemudian memutuskan segmen-segmen jalan mana saja yang
memerlukan perbaikan.
Bab IV „SIG“ Hal. 18/ 24
Gb. 4.20 Peta kondisi jalan
Gb. 4.21 Peta lokasi rawan kecelakaan lalulintas
Selain itu, dengan penggunaan SIG, seorang pakar jalan raya dan perkotaan dapat
menentukan lokasi-lokasi kecelakaan lalulintas di jalan raya atau jembatan. Mereka dapat
juga men-zoom daerah-daerah tertentu (Gb. 4.21).
Gb. 4.22 Hasil zooming peta lokasi rawan kecelakaan lalulintas
Gb. 4.23 Hasil zooming peta lokasi rawan kecelakaan lalulintas berikut detil informasi
lengkapnya dalam bentuk tabel.
Bab IV „SIG“ Hal. 19/ 24
Gb. 4.22 di atas adalah tampilan hasil pembesaran (zoom in) peta lokasi rawan kecelakaan
lalulintas untuk daerah tertentu yang dipilih. Tampilan hasil pembesaran peta lokasi rawan
kecelakaan ini dapat disertai informasi detil mengenai kecelakaan lalulintas yang terjadi di
sekitar lokasi yang bersangkutan (Gb. 4.23)
Gb. 4.24 Informasi detil kecelakaan dari dokumen tambahan
(b) Lokasi Bank dan Nasabahnya
Dengan SIG, seorang manajer bank dapat membuat peta yang memperlihatkan lokasi bank,
dan lokasi-lokasi para nasabahnya.
Gb. 4.25 Lokasi bank dan para nasabahnya
Dengan SIG, seorang manajer bank dapat memetakan berbagai karakteristik (kondisi
keuangan atau finansial) para nasabahnya.
Gb. 4.26 Karakteristik para nasabah bank
Bab IV „SIG“ Hal. 20/ 24
Dengan SIG, seorang manajer bank dapat juga memetakan lokasi banknya berikut lokasilokasi
bank-bank lain yang menjadi pesaingnya.
Gb. 4.27 Peta lokasi bank dan kompetitornya.
(c) Zone habitat species flora dan fauna yang dilindungi
Dengan SIG, seorang akhli biologi dapat menampilkan zone-zone berbagai habitat spesies,
baik flora maupun fauna, yang dilindungi. Selain itu, mereka juga dapat menambahkan
informasi-informasi lain seperti status dan kepemilikan tanah-tanahnya untuk menyatakan
bahwa daerah-daerah yang bersangkutan masih memerlukan perlindungan atau proteksi
tertentu di dalam habitatnya.
Gb. 4.28 Peta zone habitat beberapa spesies flora atau fauna tertentu
4.7.6. Layer Peta di dalam SIG
Dengan SIG, kita memungkinkan untuk bekerja dengan banyak layer (tematik) peta dari
berbagai informasi pada saat yang sama untuk memecahkan suatu masalah.
(a) Daerah Pengembangan
Daerah mana yang sesuai untuk pengembangan? Untuk pencarian daerah yang dimaksud,
diperlukan kriteria-kriteria untuk mengeliminasi daerah yang tidak memenuhi syarat
Bab IV „SIG“ Hal. 21/ 24
pengembangan. Sebagai contoh, kriteria yang pertama adalah bahwa pengembangan
dilakukan di area dengan kemiringan tanah maksimal 14% (masih dapat dianggap datar)
Gb. 4.29 Peta kemiringan tanah (gradien)
Kriteria kedua adalah bahwa pengembangan tidak dilakukan di zone-zone yang mengalami
kualitas air yang sensitif atau kritis.
Gb. 4.29 Peta zone kualitas air
Kriteria ketiga adalah bahwa pengembangan tidak dilakukan di dalam zone-zone yang
menjadi habitat flora dan fauna dari berbagai spesies yang dilindungi.
Gb. 4.30 Petazone habitat spesies flora & fauna
Daerah sisanya, daerah-daerah memenuhi kriteria atau syarat-syarat di atas, merupakan
daerah-daerah yang sesuai untuk pengembangan.
Bab IV „SIG“ Hal. 22/ 24
Gb. 4.31 Peta daerah yang sesuai untuk pengambangan
(b) Rencana Lokasi Supermarket Baru
Idealnya, dalam setiap wilayah tertentu terdapat beberapa supermarket untuk melayani
masyarakat yang menjadi para pelanggannya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bersama dengan berjalannya waktu, dan bertambahnya populasi penduduk, maka jumlah
pelanggan setiap supermarket-pun semakin meningkat. Peningkatan ini akan sangat terasa
jika dilihat bertambahnya antrian-antrian dalam memperoleh layanan di dalam supermarket
yang bersangkutan.
Kondisi ini akan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan mutu pelayanan
supermarket, peningkatan jumlah pelanggan yang tidak terlayani, dan menimbulkan rasa
ketidakpuasan para pelanggan. Jika kondisi ini benar-benar terjadi, seorang perencana bisnis
atau developer yang jeli tentu saja sudah menyiapkan peluang bisnis baru dengan mendirikan
supermarket alternatif yang baru pula. Tetapi masalahnya, apakah jumlah pelanggan yang ada
cukup mendukung keberadaan super market yang baru? Dan dimana lokasinya?
Gb. 4.33 Peta lokasi supermarket/Mall
Bab IV „SIG“ Hal. 23/ 24
Gb. 4.34 Lokasi supermarket yang diusulkan berikut data statistiknya
Seorang perencana bisnis dan developer akan membandingkan masing-masing trade area
untuk supermarket yang sudah ada dengan potensi trade area supermarket alternatif yang
diusulkan.
Dengan SIG, developver dapat menghitung jumlah populasi dan rata-rata pendapat perkapita
(data statistik) untuk setiap trade area supermarket. Developer membuat grafik perbandingan
antara nilai-nilai pendapatan rata-rata perkapita dan jumlah populasi penduduk untuk setiap
supermarket.
Gb. 4.35 Grafik perbandingan data statistik setiap supermarket
Dengan mempelajari trade area, lokasi yang diusulkan, pendapatan perkapita, dan grafik
perbandingan masing-masing data statistiknya, seorang developer dapat menaksir potensi
daya beli masyarak at calon pelanggannya, kemudian memutuskan jadi atau tidaknya untuk
mendirikan bisnis baru di lokasi yang diusulkan. Jika keputusannya ”ya”, maka supermarket
segera dibangun. Jika tidak, maka developer dapat mengulang proses feasibility study ini
dengan memulainya dari proses pencarian lokasi-lokasi bisnis baru yang lebih menjanjikan.
Bab IV „SIG“ Hal. 24/ 24
4.8 KEDUDUKAN SIG
Dari uraian mengenai sistem informasi dan sistem informasi berbasis komputer, maka
kedudukan SIG dapat digambarkan seperti pada Gb. 4.36. dengan memahami kedudukan SIG,
diharapkan, pemahanan terhadap SIG secara keseluruhan akan lebih baik.
Gb.4.36. Kedudukan SIG diantara sistem informasi yang lain
4.9 PERSPEKTIF SIG
4.9.1 Perspektif Teknologi
• Dapat mengidentifikasi SIG sebagai salah satu bentuk implementasi teknologi
(basisdata, sistem aplikasi, atau toolbox) berikut kemampuan-kemampuan
fungsionalnya (orientasi proses atau fungsi, peta, basis data, dan analisis spasial)-
sebagaimana telah dipahami oleh banyak orang di dalam mendeskripsikan teknologi.
• Implementasi SIG dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya oleh target,
pertimbangan cost-benefit, stakeholders, dukungan manajemen, dan kultur organisasi.
4.9.2 Perspektif Organisasional
• Mendeskripsikan SIG dalam pengertian elemen-elemen generiknya
• Mendeskripsikan SIG dalam pengertian kontek atau struktur organisasionalnya.
SIG
Sensus
Bangunan
Installasi
Tanah
Jalan
Batas
administrasi
Spasial
Nongeografis
Sistem
Informasi
Nonspasial
Sistem
Manajemen
CAD/CAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar